SELAMAT DATANG DI BLOG PERCETAKAN DAN JASA JARINGAN GAME ONLINE ^_^ KAMI SIAP MEMBANTU ANDA DALAM HAL PERCETAKAN DAN JASA JARINGAN INTERNER (GAME ONLINE)

Minggu, 03 Februari 2013

CIRI-CIRI INDUSTRI PERCETAKAN DI INDONESIA

Industri percetakan dan penerbitan merupakan salah satu industri yang berskala sangat variatif baik dilihat dari sisi ukuran usaha, produk maupun proses-nya. Di Indonesia industri ini sudah bermula sejak awal abad 20, pada saat budaya modern dari eropa sudah mulai mempengaruhi hajat hidup bumi putera. Pada saat itu produk cetakan selain berupa buku-buku dan media massa juga pamflet-pamlet iklan, bahan kemasan dan lain sebagainya. Produk-produk semacam kecap, rokok, kain sarung, jamu dan sebagainya membutuhkan jasa percetakan untuk membuat bahan pengemas.
Saat ini industri tersebut telah berkembang pesat dan populasinya tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi sudah merambah ke desa-desa. Sedangkan skala investasinya dimulai dari angka jutaan rupiah hingga milyaran rupiah.
Industri Percetakan
Dilihat dari bentuk usahanya, perusahaan yang bergerak di sektor industri ini terdiri dari 2 jenis, yakni perusahaan percetakan yang memproduksi barang atas inisiatif sendiri, dan perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan (job order), termasuk untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam satu atap.
Sebagian besar perusahaan percetakan beroperasi berdasarkan job-order, mulai dari perusahaan yang hanya mencetak kartu undangan, brosur, leaflet, merek barang, kemasan, bahkan media cetak dan produk-produk penerbitan. Dengan demikian perkembangan industri ini sangat terpengaruh pihak lain sebagai pemberi order, sementara untuk hal-hal tertentu order tersebut bergantung kepada suasana lingkungan, misalnya order akan meningkat pada saat ada kegiatan pemilu, menjelang tahun ajaran baru serta peristiwa-peristiwa lain yang membutuhkan sosialisasi dan komunikasi.
Industri Percetakan Media
Dilihat dari skala usahanya perusahaan percetakan bisa hanya berskala perusahaan rumah tangga, perusahaan menengah hingga perusahaan raksasa. Contoh perusahaan dengan skala kecil di sektor industri percetakan media di antaranya adalah PT. Karya Rosda, PT. Taman Siswa, PT. Infokarya Aksara Centra, PT. Seribu Pulau dan PT. Obor Sarana Utama, sedangkan perusahaan yang tergolong kelas menengah di antaranya adalah PT. Yudhagama Corp., PT. Bawen Mediatama Pers, PT. Indonesia Pers, PT. Mascom Graphy serta PT. Sarana Pers, sementara yang tergolong besar di antaranya adalah PT. Kompas Media Nusantara, PT. The Golden Web Ltd., PT. Media Interkasi Utama, PT. Surya Kota Jaya dan PT. Surabaya Post Printing.
Industri Percetakan Offset
Di sektor industri percetakan offset yang tergolong perusahaan kecil di antaranya adalah PT. Collibri Offset, PT. Lithopica Offset, PT. Gamma Offset dan PT. Adiguna Offset, kemudian perusahaan dengan skala menengah di antaranya PT. Presisi Citra Offset, PT. Crestec Lammar Industri, PT. Victory Offset Prima serta PT. Midas Surya Grafindo, sedangkan yang tergolong besar contohnya adalah PT. Temprint, PT. Panca Simpati Offset, PT. Daindo Offset Printing dan PT. Gloria Grafika.
Industri Percetakan Flexographic (Karton)
Perusahaan yang tergolong kecil di sektor industri percetakan karton (flexo) di antaranya adalah PT. Printec Perkasa, PT. Grafitecindo Cipta Prima, PT. Letter Mas Industry dan PT. Emji Grafisa Nusantara, kemudian yang tergolong menengah di antaranya adalah PT. Primabox Adiperkasa, PT. Sampoerna, PT. Induk Sarana Kemasindo dan PT. Sinter Roto & Pack, sedangkan yang tergolong besar di antaranya adalah PT. Salim Renggo Container, PT. Paboxin, PT. Indopack Pratama dan PT. Mitra Adiguna.
Industri Percetakan Rotogravure (Flexible Packaging)
Di sektor percetakan rotogravure (flexible packaging) perusahaan yang tergolong kecil di antaranya PT. Guna Cipta Mekar Utama, kemudian PT. Indah Grafika, PT. Indogravure, PT. Mandira Prima Perkasa dan PT. Tri Sejahtera Mandiri kemudian yang tergolong menengah di antaranya adalah PT. Kemas Perdana Internasional, PT. Prima Makmur Rotokemindo, PT. Pura Roto, PT. Muliapack Inti Sempurna dan PT. Kageo, sedangkan yang tergolong besar contohnya adalah PT. Panverta Cakra Kencana, PT. Saku Mas Jaya, PT. Sampoerna Percetakan Nusantara, PT. Toppan Sampoerna dan PT. Surya Multi Indopack.
Industri Metal Printing
Di sektor industri percetakan kemasan logam (metal coating) perusahaan yang tergolong kecil di antaranya PT. Morelli Pineapple, PT. Capitol Gravure Industries, PT. Alpha Metal Color Printing, PT. Great Giant Pineapple dan PT. National Food Packers, kemudian yang tergolong menengah di antaranya adalah PT. Nestle Indonesia, PT. Mulia Jadi Makmur, PT. Sinar Jaya Can, PT. Ancol Terang Moderindo dan PT. Bell Packaging, sedangkan yang tergolong besar diantaranya adalah PT. Indonesia Multi Color Printing, PT. Pelangi Indah Canindo, PT. New Red & White Manufacturing, PT. United Can Co Ltd dan PT. Ancol Metal Printing.
Perusahaan-perusahaan tersebut di atas sebagian besar beroperasi berdasarkan order, sehingga pertumbuhan usahanya sangat bergantung kepada pertumbuhan industri hilir sebagai pemakai jasa percetakan. Hanya sebagian kecil perusahaan yang memproduksi barang cetakan untuk keperluan sendiri dan dalam hal ini status industri percetakan hanya merupakan unit atau anak perusahaan.
Perusahaan percetakan yang diketahui memproduksi barang-barang cetakan untuk keperluan sendiri di antaranya adalah PT. Morelli Pinnepale, PT. Great Giant Pinneapple, dan PT. Nestle Indonesia di bidang metal coating, kemudian di bidang rotogravure di antaranya adalah PT. Ajinomoto Indonesia, PT. Miwon, PT. Samudera Montaz Packaging dan PT. Wings Surya.
Di bidang cetak karton (flexo) perusahaan yang memproduksi barang cetakan untuk keperluan sendiri adalah PT. Bentoel Prima, PT. Royal Lionindo Jaya, PT. Foremost Indonesia dan PT. Sibalec Kemas dan PT. Gudang Garam.
Industri Penerbitan
Sebagian besar perusahaan penerbitan beroperasi berdasarkan inisiatif sendiri bukan pesasan, sehingga pasarnya juga harus dirancang oleh perusahaan itu sendiri. Industri pernerbitan terutama penerbitan media cetak meledak sejak awal era reformasi, dan saat ini jumlahnya sudah tergolong berlebihan, sehingga kompetisi pasar yang sangat ketat tidak bisa dihindari, apalagi dengan hadirnya media elektronik dan internet.
Industri penerbitan khususnya penerbitan media sangat dinamik, mengingat produknya merupakan media informasi yang berubah setiap hari, tergantung perkembangan yang terjadi sehari-hari. Industri ini juga tergolong industri yang low-cost karena produknya bisa dibuat dengan cara penggandaan (copy). Namun demikian karena terkait informasi maka produk penerbitan terutama pers akan jatuh harga jualnya manakala informasi yang disajikan kadaluwarsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar